inzeksen 125

inzeksen 125

Kamis, 20 Januari 2011

Arsitektur SQL Server 2000

Arsitektur SQL Server 2000
SQL Server 2000 dikomersilkan pada tahun 2000 dan mempunyai desain
yang sudah modern. SQL Server 2000 adalah sebuah mesin database client/server
yang berbeda dengan database komputer tunggal tradisional yang memakai
sistem pemakaian file secara bersama-sama (misalnya Dbase, Microsoft Jet,
Microsoft Visual FoxPro). Database sistem memakai file secara bersama-sama
bergantung pada sebuah proses tunggal per user untuk memanipulasi data pada
file yang dipakai bersama pada server jaringan. Dalam lingkungan multi user akan
muncul berbagai masalah, yaitu pengontrolan konkurensi yang memakai
mekanisme locking pada lapisan network. Fasilitas securitas untuk sistem
database ini hanya dibatasi pada izin untuk membaca dan menulis data pada
jaringan, sehingga user yang ingin melakukan kecurangan dapat memakai alat
Microsoft SQL Server Mata Kuliah Pemrograman SQL
Halaman 3
bantu lain untuk memanipulasi data. Oleh karena itu pengontrolan data menjadi
sulit.
Bagi pengembang database, SQL Server kompatibel dengan beberapa data
access interface yang digunakan dalam Development Tool seperti pada Visual
Basic, Visual C++, Power Builder, Delphi, Visual FoxPro dan sebagainya. Database
SQL Server dapat diakses dengan menggunakan Microsoft Jet Engine and Data
Access Object (DAO), Remote Data Object (RDO), ActiveX Data Object (ADO),
OLEDB, ODBC, SQL Server built-in Library dan interface dari third party lainnya.
Sistem database client/server seperti SQL Server 2000 memakai sejumlah
proses server untuk memanipulasi data, dan mengharuskan proses client
berhubungan dengan proses server menggunakan mekanisme IPC (inter-process
communication) lokal atau remote, misalnya socket TCP/IP. Proses server adalah
aplikasi server yang memproses perintah-perintah SQL. Proses server juga
menangani konkurensi dengan memakai mekanisme locking yang lebih canggih
dari sistem file jaringan yang dipakai secara bersama-sama. Selain itu server juga
menangani masalah securitas dengan melakukan teknik autentifikasi pada setiap
pemakai. Setelah proses server menjalankan perintah-perintah, hasilnya akan
dikirim kembali ke proses client melalui mekanisme IPC. Dengan cara ini, sistem
client/server memberikan pelayanan pengaksesan yang lebih baik pada data yang
dipakai bersama-sama oleh banyak user.
SQL Server 2000 memberikan bahasa dan antarmuka (interface) yang baik
untuk pemrograman dan komunikasi pada server. Transact-SQL merupakan
bahasa pemrograman server yang merupakan superset dari ANSI-SQL. ANSI-SQL
mendefinisikan empat perintah dasar untuk manipulasi data yaitu : SELECT,
INSERT, UPDATE, DELETE dan sejumlah perintah untuk mendefinisikan struktur
database. Transact-SQL menambahkan beberapa hal pada ANSI-SQL.
Penambahan tersebut adalah konstruksi pemrograman yang memungkinkan
pemakaian stored procedure untuk mengubah data dan trigger yang akan
dijalankan karena terjadi event tertentu.
Istilah client/server dipakai untuk menggambarkan arsitektur two-tier untuk
aplikasi enterprise yang mempunyai client “berat” karena mengimplementasikan
Microsoft SQL Server Mata Kuliah Pemrograman SQL
Halaman 4
interface user dan proses bisnis yang rumit dan dihubungkan ke sebuah database
backend yang canggih seperti SQL Server 2000.
Meskipun arsitektur ini berhasil untuk banyak aplikasi, kemudian muncul
konsep baru yaitu three-tier atau n-tiered. Dengan cara ini, client hanya
mengimplementasikan interface user, sedangkan proses bisnis yang rumit
dijalankan oleh aplikasi server pada middle-tier. Aplikasi server tersebut
berkomunikasi dengan database.
Jadi, istilah client/server menunjukkan sebuah proses client yang
berhubungan dengan proses server, tanpa memandang di tier mana proses client
berada. Misalnya sebuah proses client dapat berupa program middle tier yang
menjalankan validasi kartu kredit dan proses server adalah SQL Server. SQL
Server juga dapat berfungsi sebagai aplikasi khusus yang menangani operasi
database untuk proses client. Proses client dan server dapat bersama-sama
berada di komputer yang sama atau berkomunikasi pada jaringan menggunkan
mekanisme IPC.
Arsitektur Client/Server
Microsoft SQL-Server dirancang agar efektif dalam sejumlah lingkungan :
Sebagai 2-tier atau multi-tier Client/Server Database System,
Sebagai Desktop Database System.
Client/Server Database System
System client/server dikembangkan sedemikian rupa dimana database
ditempatkan pada suatu komputer pusat, disebut sebagai server, dan dibagi-pakai
(share) kepada sejumlah user. User melakukan akses ke server rnelalui suatu
aplikasi client atau aplikasi server :
Dalam 2-tier client/server system, user menjalankan suatu aplikasi pada lokal
komputer, disebut sebagai client, yang terkoneksi melatui network ke server
yang menjalankan SQL-Server. Aplikasi Client yang menjalankan business
logic dan code untuk menampilkan output kepada user, dikenal sebagai thin
client.
Microsoft SQL Server Mata Kuliah Pemrograman SQL
Halaman 5
Dalam multi-tier client/server system, logic aplikasi client dijalankan pada 2
lokasi :
• Thin client berjalan pada komputer lokal dan focus pada penampilan
(display) hasik-hasil ke user.
• Business logic ditempatkan pada aplikasi server yang dijalankan pada
suatu server. Thin client memanggil fungsi-fungsi dan aplikasi server,
dimana server memiliki kemampuan multithread yang bekerja dengan
beberapa user pada saat yang sama. Server aplikasi membuka suatu
koneksi dengan server database. Server database dapat merupakan
server yang sama atau dapat juga merupakan server database terpisah
yang terkoneksi melalui jaringan.
Memiliki data yang tersimpan dan terkelola dalam suatu lokasi memberikan
beberapa keuntungan :
• Setiap item data tersimpan dalam suatu lokasi terpusat dimana semua
user bekerja dengannya. Tidak ada data yang disimpan secara terpisah
membuat user yakin bahwa mereka bekerja dengan informasi yang
sama.
• Prosedur perusahaan dan keamanan dapat ditetapkan sekali pada
server dan akan berlaku sama terhadap semua user, Ini dapat
dilakukan melalui pemanfaatan constrain, stored procedure, dan
trigger. Juga dapat dilakukan pada aplikasi server.
• Suatu relasi database pada server dapat mengoptimalisasi network
traffic dengan memberikan data hanya jika dibutuhkan suatu aplikasi.
• Biaya hardware dapat diminimalisasi. Karena data tidak disimpan pada
setiap client, client tidak harus memiliki disk space yang besar. Client
juga tidak membutuhkan kemampuan pemrosesan untuk mengelola
data secara lokal, sementara server juga tidak perlu melakukan proses
penampilan data tersendiri.
• Tugas pemeliharaan seperti backup data dan restore data menjadi
sederhana karena dapat difokuskan pada server database.

SQL (Structure Query Language )

Structure Query Language )
SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM bernama EF Codd yang
membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga
membahas kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data
tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query
Language).
Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data
relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai
penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data
relasional dikenal dengan System/R.Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama
Oracle yang membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama
perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran Oracle, maka SQL juga ikut populer sehingga
saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis data.Standarisasi SQL
dimulai pada tahun 1986, ditandai dengan dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar
ini sering disebut dengan SQL86.Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989
kemudian diperbaiki lagi pada tahun 1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun
1999 dikeluarkan standar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi kebanyakan
implementasi mereferensi pada SQL92.Saat ini sebenarnya tidak ada server basis data yang
100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memiliki dialek masingmasing.
Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL)
dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap
sistem manajemen basis data (SMBD), namun secara umum implementasi tiap bahasa ini
memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling
umum yang dapat digunakan pada kebanyakan SMBD.
Data Definition Language
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan
objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya.
Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk
menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk
menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan
sebuah aplikasi basis data.

Potensi Banjir Lahar Merapi Masih Besar

20 Januari 2011 | 19:25 wib Materi Vulkanik Merapi Baru Keluar Setengah

Potensi Banjir Lahar Merapi Masih Besar

Bandung, CyberNews. Cadangan material vulkanik Gunung Merapi yang berpotensi berubah menjadi banjir lahar dingin, masih sangat besar. Warga, termasuk yang tinggal di kawasan barat gunung antara DIY-Jateng itu tetap diminta menjaga kewaspadaannya.
Sampai Kamis (20/1), kikisan banjir lahar dingin yang mengaliri sungai-sungai yang berhulu di Merapi, bahkan belum mencapai setengahnya, dari total volume produk letusan 2010. Saat itu, Merapi mengeluarkan 150 juta meter kubik material vulkaniknya di sekitar tubuh gunungnya.
"Kami perkirakan baru sebanyak 40 persen material vulkanik Merapi yang sudah turun melalui banjir lahar," jelas Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Surono di Bandung.
Sekitar 60 juta material vulkanik itu terbawa bersama hujan yang intens turun di puncak Merapi. Hujan pun dilaporkan masih turun dengan kecurahan yang tinggi di kawasan endapan tersebut.
Surono menyebut jatuhan material ringan seperti abu, pasir, kerikil, dan kerakal yang jatuh di barat gunung memang kurang menguntungkan bagi wilayah di bawahnya. Kawasan itu menjadi rentan tersapu banjir lahar dingin.
"Triger awal lahar di bagian barat berupa material letusan yang tertiup angin. Material ringan mudah membentuk lahar, saat mengalir akan menggerus, dan mendorong material lainnya baik batu kecil hingga besar, termasuk material berat produk letusan Merapi yang lalu," tandasnya.
Menurut Surono, dengan jumlah material yang begitu melimpah, masa banjir lahar dingin Merapi bakal berlangsung panjang. Tidak hanya terjadi di musim hujan kali ini. "Sisa materialnya tidak akan habis sekaligus dalam musim hujan yang
diperkirakan hingga Maret mendatang misalnya, tapi musim dapat berlanjut pada musim hujan berikutnya," jelas Surono.
Pertimbangan Matang
Pelurusan alur sungai, imbuhnya, harus dipertimbangkan secara matang. Pasalnya, efek merusak banjir lahar dingin akibat daya dorong arusnya yang luar biasa terhadap bidang yang dilewatinya akan semakin tersalurkan. Kecepatannya pun semakin tinggi sehingga tingkat ancaman bisa menjadi semakin besar terutama terhadap fasilitas infrastruktur.
Warga yang tinggal di sekitaran alur kali di antaranya Kali Putih, Jumoyo tetap diminta melakukan pencermatan untuk kondisi saat ini. Tidak ada yang dapat dilakukan mereka kecuali menghindar dari ancaman terjangan banjir lahar.
Langkah tersebut dapat diimbangi dengan menggelar sistem peringatan dini yang baik berupa peluncuran tanda bahaya yang tepat atas datangnya banjir lahar dingin terhadap warga yang tinggal di sekitaran kali. "Warga dapat berkoordinasi dengan petugas pos-pos pengamatan Gunung Merapi, karena alat kami dapat mendeteksi pula getaran lahar dingin," jelasnya.
Terkait infrastruktur terutama yang berfungsi sebagai penghubung antardesa, penggunaan jembatan yang terbuat dari bambu dinilai lebih baik untuk saat ini. Kendati kondisi itu tetap harus dibarengi dengan kewaspadaan yang tinggi dari masyarakat yang berinisiatif membangunnya.
Lebih dari itu, Surono berharap Pemda setempat dapat menggunakan momentum banjir lahar dingin itu guna menata tata ruang di wilayahnya, terutama yang menyangkut kawasan permukiman. "Bukan berandai-andai lagi, sekarang kan semua sudah melihat dampaknya. Persoalannya sekarang bukan hanya meningkatkan PAD, tapi bagaimana melindungi masyarakat dari kondisi seperti ini misalnya," tandasnya.
( Setiady Dwi / CN26 / JBSM )


Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com

warga kali opak

Lahar Dingin Ancam Warga Kali Opak
Yoseph HL


Artikel Terkait
• Jalur Magelang-Yogyakarta Kembali Ditutup
• Bantuan Logistik Pengungsi Lahar Dingin Melimpa
• Banjir Lahar Dingin Ancam Candi Kaliworo
20/01/2011 20:15
Liputan6.com, Sleman: Banjir lahar dingin terus mengancam warga di sepanjang Kali Opak di Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Kamis (20/1). Material vulkanik Gunung Merapi menyebabkan pendangkalan kali hingga mencapai dua meter.

Tidak hanya itu, lahar dingin juga membuat beberapa jembatan di wilayah itu terputus. Akibatnya, akses jalan penghubung Dusun Teplok menuju Desa Argomulyo tertutup dan warga harus memutar hingga tiga kilometer. Warga terpaksa membuat jembatan darurat dari bambu.

Pemerintah Kecamatan Sleman telah menyiapkan beberapa posko dan masjid untuk menampung para pengungsi jika lahar dingin sewaktu-waktu menerjang. Warga dibantu pemerintah Kecamatan Cangkringan juga melakukan pengerukan dan membuat tanggul dengan menggunakan alat berat. (APY/SHA)

Lahar Dingin Menggenang, Jalan Magelang - Yogya Ditutup 700 M

Kamis, 20/01/2011 16:27 WIB
Lahar Dingin Menggenang, Jalan Magelang - Yogya Ditutup 700 M


Magelang - Banjir lahar dingin Gunung Merapi kembali menggenangi Jalan Raya Magelang-Yogyakarta. Jalan raya yang hampir selalu dipadati kendaraan itu kini telah ditutup sepanjang 700 meter.

Banjir lahar meluap ke jalan raya setelah hujan deras mengguyur wilayah Magelang, Jawa Tengah, selama kurang lebih 45 menit, Kamis (20/1/2011). Hujan turun merata di seluruh wilayah.

"Tadi hujannya kan merata, sekarang lahar membanjiri seluruh kali yang ada mulai dari Kali Putih, Kali Pabelan, Kali Senowo, dan Kali Apu," kata anggota SAR Kabupaten Magelang, Yusuf, kepada wartawan.

Menurut Yusuf, banjir lahar paling parah terjadi di Kali Putih, sehingga meluap ke jalan raya khususnya KM 23 Jalan Raya Magelang - Yogyakarta. "Paling parah di Kali Putih, banjir lahar dingin dengan kecepatan 80 km/jam," katanya.

Kondisi ini membuat warga berbondong-bondong menyambangi bibir Kali Putih untuk menyaksikan banjir lahar dingin. Petugas SAR yang berjaga di sekitar lokasi meminta mereka untuk menjauhi lokasi banjir karena berbahaya.

Namun seruan SAR ini tidak diindahkan oleh warga. Mereka tetap saja menonton banjir dari jarak yang cukup dekat. Padahal, pohon kelapa yang berdiri di dekat sungai telah bergoyang-goyang sebagai tanda arus sungai sangat deras.

(ken/nrl)


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

banjir lahar

20 Januari 2011 | 19:25 wib


Potensi Banjir Lahar Merapi Masih Besar
Bandung, CyberNews. Cadangan material vulkanik Gunung Merapi yang berpotensi berubah menjadi banjir lahar dingin, masih sangat besar. Warga, termasuk yang tinggal di kawasan barat gunung antara DIY-Jateng itu tetap diminta menjaga kewaspadaannya.
Sampai Kamis (20/1), kikisan banjir lahar dingin yang mengaliri sungai-sungai yang berhulu di Merapi, bahkan belum mencapai setengahnya, dari total volume produk letusan 2010. Saat itu, Merapi mengeluarkan 150 juta meter kubik material vulkaniknya di sekitar tubuh gunungnya.
"Kami perkirakan baru sebanyak 40 persen material vulkanik Merapi yang sudah turun melalui banjir lahar," jelas Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Surono di Bandung.
Sekitar 60 juta material vulkanik itu terbawa bersama hujan yang intens turun di puncak Merapi. Hujan pun dilaporkan masih turun dengan kecurahan yang tinggi di kawasan endapan tersebut.
Surono menyebut jatuhan material ringan seperti abu, pasir, kerikil, dan kerakal yang jatuh di barat gunung memang kurang menguntungkan bagi wilayah di bawahnya. Kawasan itu menjadi rentan tersapu banjir lahar dingin.
"Triger awal lahar di bagian barat berupa material letusan yang tertiup angin. Material ringan mudah membentuk lahar, saat mengalir akan menggerus, dan mendorong material lainnya baik batu kecil hingga besar, termasuk material berat produk letusan Merapi yang lalu," tandasnya.
Menurut Surono, dengan jumlah material yang begitu melimpah, masa banjir lahar dingin Merapi bakal berlangsung panjang. Tidak hanya terjadi di musim hujan kali ini. "Sisa materialnya tidak akan habis sekaligus dalam musim hujan yang
diperkirakan hingga Maret mendatang misalnya, tapi musim dapat berlanjut pada musim hujan berikutnya," jelas Surono.
Pertimbangan Matang
Pelurusan alur sungai, imbuhnya, harus dipertimbangkan secara matang. Pasalnya, efek merusak banjir lahar dingin akibat daya dorong arusnya yang luar biasa terhadap bidang yang dilewatinya akan semakin tersalurkan. Kecepatannya pun semakin tinggi sehingga tingkat ancaman bisa menjadi semakin besar terutama terhadap fasilitas infrastruktur.
Warga yang tinggal di sekitaran alur kali di antaranya Kali Putih, Jumoyo tetap diminta melakukan pencermatan untuk kondisi saat ini. Tidak ada yang dapat dilakukan mereka kecuali menghindar dari ancaman terjangan banjir lahar.
Langkah tersebut dapat diimbangi dengan menggelar sistem peringatan dini yang baik berupa peluncuran tanda bahaya yang tepat atas datangnya banjir lahar dingin terhadap warga yang tinggal di sekitaran kali. "Warga dapat berkoordinasi dengan petugas pos-pos pengamatan Gunung Merapi, karena alat kami dapat mendeteksi pula getaran lahar dingin," jelasnya.
Terkait infrastruktur terutama yang berfungsi sebagai penghubung antardesa, penggunaan jembatan yang terbuat dari bambu dinilai lebih baik untuk saat ini. Kendati kondisi itu tetap harus dibarengi dengan kewaspadaan yang tinggi dari masyarakat yang berinisiatif membangunnya.
Lebih dari itu, Surono berharap Pemda setempat dapat menggunakan momentum banjir lahar dingin itu guna menata tata ruang di wilayahnya, terutama yang menyangkut kawasan permukiman. "Bukan berandai-andai lagi, sekarang kan semua sudah melihat dampaknya. Persoalannya sekarang bukan hanya meningkatkan PAD, tapi bagaimana melindungi masyarakat dari kondisi seperti ini misalnya," tandasnya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money